Filosofi, praktik ekologis, dan politik yang dibangun di sekitar gagasan bahwa keutamaan dan keuntungan alamiah dari suatu tempat memberikan dasar untuk memahami dan menghuninya. Secara ilmiah, ini berarti menggabungkan ekologi ke antropologi melalui geografi: a interdependensi yang sempurna antara ekosistem, kebudayaan, dan wilayah. Sebagian besar versi dari bioregionalisme sama-sama memiliki bidang fokus berikut: * Mereka yang benar-benar hidup di suatu bioregional paling tahu bagaimana cara mengelolanya. Solusi dari pihak yang jauh harus dicurigai. * Penduduk mulai memahami suatu tempat dengan kembali mendiami tempat tersebut, yang berarti mempelajari segala sesuatu tentang ekosistem dan hewan, sumber air, cuaca, jenis tanah, pengelolaan sampah, kekuatan dan trauma ekologis, dan sumberdaya untuk hidup layak secara ekologis. Suasana hati yang sesuai dengan hal ini adalah belajar untuk betah di sana, seperti di rumah sendiri. * Makanan sebaiknya ditanam dan dibeli di daerah setempat. * Demokrasi lokal didasarkan pada partisipasi langsung dan diskusi kelompok kecil. (Seperti yang dikatakan Leopold Kohr, "Jika ada sesuatu yang salah, maka ada sesuatu yang terlalu besar. ") * Pembangunan yang akan merusak lingkungan lokal - pusat perbelanjaan, perumahan, pabrik, dll --harus ditentang secara tegas dan konsisten. Produk buatan lokal lebih disukai daripada yang dikirim dari jauh atau dibuat secara lokal melalui produksi massal yang keduanya mengalihkan modal ke sumber-sumber luar. * Menghormati hak, kebutuhan, adat-istiadat, privasi, dan pengetahuan dari masyarakat asli yang tinggal di daerah tersebut. * Hidup berkelanjutan berarti praktik-praktik ekologis yang bijaksana seperti penggunaan kembali dan daur ulang, konservasi air dan listrik, dan pengurangan sampah dan limbah lainnya.